
Dalam dunia trading, memahami momen yang tepat untuk masuk dan keluar pasar adalah kunci kesuksesan. Salah satu teknik yang populer digunakan adalah BBMA OA (Bollinger Bands Moving Average oleh Oma Ally). Teknik ini menekankan pentingnya memahami struktur pasar melalui indikator Bollinger Bands dan Moving Average. Salah satu konsep penting dalam BBMA OA adalah “reentry setelah momentum”. Artikel ini akan membahas cara efektif melakukan entry pada reentry pasca momentum dalam BBMA OA.
Memahami Reentry Setelah Momentum
Reentry setelah momentum adalah zona entry yang muncul setelah terjadinya momentum kuat dalam pergerakan harga. Dalam konteks BBMA OA, ini merupakan sinyal untuk melanjutkan tren yang sedang berlangsung. Reentry semacam ini dianggap sebagai peluang entry yang optimal dalam trading menggunakan teknik BBMA.
Baca Juga Artikel Lainnya : Strategi Efektif: Entry pada Reentry Pasca Momentum dalam BBMA OA
Fungsi Momentum dalam Pasar
Momentum dalam pasar memiliki dua fungsi utama, tergantung pada kerangka waktu (timeframe) dan setup yang digunakan:
- Sebagai Sinyal pada Timeframe Utama: Jika momentum terjadi pada timeframe utama (misalnya H4 ke atas), ini berfungsi sebagai sinyal. Trader sebaiknya menunggu harga memasuki zona reentry sebelum melakukan entry.
- Sebagai Konfirmasi Entry pada Timeframe Eksekusi: Jika momentum terjadi pada timeframe eksekusi (misalnya M15 atau M5), ini berfungsi sebagai konfirmasi bahwa entry yang akan dilakukan valid. Setelah momentum terbentuk pada timeframe ini, trader dapat melakukan entry dengan lebih percaya diri.
Langkah-Langkah Entry pada Reentry Pasca Momentum
Untuk melakukan entry yang efektif pada reentry setelah momentum, ikuti langkah-langkah berikut:
- Identifikasi Reentry Setelah Momentum pada Timeframe Utama: Pastikan bahwa pada timeframe utama (H4 atau lebih tinggi), harga telah memasuki zona reentry setelah terjadinya momentum. Hal ini menunjukkan potensi kelanjutan tren.
- Validasi dengan Extreme pada Timeframe Menengah: Periksa adanya pola extreme pada timeframe menengah (misalnya H1). Pola extreme ini memvalidasi bahwa reentry pada timeframe utama memiliki dasar yang kuat.
- Konfirmasi dengan Full Struktur pada Timeframe Eksekusi: Pada timeframe eksekusi (misalnya M15), cari konfirmasi berupa full struktur BBMA. Full struktur menunjukkan bahwa pasar siap melanjutkan pergerakan sesuai dengan arah reentry yang teridentifikasi.
- Lakukan Entry pada CSAK atau CSM: Setelah semua konfirmasi terpenuhi, lakukan entry pada CSAK (Candlestick Arah Kukuh) atau CSM (Candlestick Momentum) sesuai dengan kenyamanan dan strategi trading Anda.


Pentingnya Disiplin dan Backtesting
Kedisiplinan dalam menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) di atas sangat penting untuk meningkatkan akurasi trading. Disarankan untuk melakukan backtesting sebanyak 500 kali dengan SOP yang sama. Hal ini membantu trader memahami probabilitas profit dan kenyamanan dalam menggunakan setup tersebut.
Baca Juga Artikel Lainnya : Strategi Tepat: Entry pada Reentry CSAK dalam Teknik BBMA OA
Contoh Kasus: Reentry Setelah Momentum pada XAU/USD
Sebagai ilustrasi, berikut adalah contoh penerapan strategi ini pada pasangan XAU/USD:
- Timeframe Utama (H4): Harga memasuki zona reentry setelah momentum bullish yang kuat.
- Timeframe Menengah (H1): Terbentuk pola extreme yang memvalidasi reentry pada timeframe H4.
- Timeframe Eksekusi (M15): Muncul full struktur BBMA yang mengindikasikan kesiapan pasar untuk melanjutkan tren bullish.
- Entry: Lakukan entry buy pada CSAK dengan menetapkan stop loss di bawah EMA 100 sebagai batas risiko.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, trader dapat meningkatkan peluang sukses dalam trading menggunakan teknik BBMA OA. Selalu ingat untuk disiplin dan konsisten dalam menerapkan strategi, serta melakukan evaluasi secara berkala untuk meningkatkan performa trading Anda.